Sunday 22 January 2012

TENAGA AHLI PARIWISATA, INFO DI LPPB&SDM SMS 08563776704, TENAGA AHLI BAHASA, TENAGA AHLI UKM, TENAGA AHLI PEMASARAN, TENAGA AHLI PEMASARAN PARIWISATA, TENAGA AHLI PLANOLOGY

PROPOSAL
KERJASAMA PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN DI DAERAH

LATAR BELAKANG
Upaya untuk meningkatkan pengembangan pariwisata di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, adalah makin berkurangnya peranan minyak sebagai penghasil devisa; Kedua, merosotnya nilai ekspor kita di sektor-sektor non minyak; Ketiga, prospek pariwisata yang tetap memperlihatkan kecenderungan meningkat; dan Keempat, besarnya potensi yang kita miliki bagi pengembangan pariwisata di Indonesia.

Keseriusan Bali dalam menggarap sektor pariwisatanya telah membuktikan betapa sektor ini sangat berpengaruh terhadap roda perekonomian daerah Bali. Pendapatan masyarakat meningkat, demikian pula Pendapatan Asli Daerah (PAD) daerah Bali.

Pariwisata juga dapat meratakan perekonomian daerah karena sifatnya yang padat karya (mempunyai daya serap yang besar terhadap pengangguran) dan “multiplier effect”nya terhadap sektor lainnya seperti perdagangan dan industri kerajinan.

Belajar dari pengalaman daerah Bali dalam megembangkan pariwisatanya, diharapkan daerah-daerah lain di Indonesia dapat juga mengembangkan potensi pariwisatanya dimana masing-masing daerah sudah tentu memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri yang tidak kalah menariknya dengan daerah Bali.

Perencanaan yang baik akan menjadi fondasi yang sangat menentukan bagi pengembangan pariwisata ke depan. Apalagi dewasa ini mau tidak mau, siap tidak siap, setiap daerah harus menghadapi gencarnya penetrasi  budaya dan pola ekonomi global.

Dalam menghadapi persaingan global ini daerah harus meninjau ulang pendekatan dan cara pandangnya dalam mengelola daerah termasuk pembangunan di bidang pariwisatanya.

Positioning daerah menjadi sangat berarti dan menentukan daya tarik daerah dalam rangka pengembangan pariwisata maupun untuk investasi. Melalui strategi penetapan “branding”, image daerah dapat terbentuk.

Keberhasilan pembangunan pariwisata juga sangat ditentukan oleh ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mendukungnya. Dalam era otonomi daerah dan globalisasi, tuntutan profesionalisme SDM merupakan suatu keharusan.

Dalam rangka mempersiapkan itu semua, khususnya di bidang pariwisata, LPP&SDM (Lembaga Pengembangan Pariwisata dan Sumber Daya Manusia) Mitra Persada yang merupakan lembaga non pemerintah independen wadah partisipasi kalangan akademisi dan praktisi pariwisata di Bali, ingin menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah di persada nusantara ini yang berniat serius untuk mengembangkan pariwisatanya.

TUJUAN
Adapun tujuan kerja sama di bidang pengembangan pariwisata dan budaya ini antara lain:
  1. Membantu daerah dalam merencanakan pengembangan pariwisata dan budaya.
  2. Membantu daerah dalam upaya meningkatkan ketersediaan dan kualitas SDM di bidang pariwisata.
  3. Membantu daerah dalam mengelola objek dan daya tarik wisata serta usaha pariwisata lainnya.
  4. Menjembatani daerah dengan pihak ketiga dalam rangka pengembangan pariwisata dan investasi di daerah.
PROGRAM KEGIATAN KERJASAMA
  1. Perencanaan dan Penelitian Pariwisata, seperti:
-          Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA),
-          Penyusunan Rencana Pengembangan Objek Wisata ( wisata alam, wisata perdesaan, wisata bahari, dll),
-          Studi Kelayakan Usaha Pariwisata,
-          Penelitian  Karakteristik Pariwisata,  Kepuasan Wisatawan, dll.

  1. Pendidikan dan Latihan, seperti:
-          Pelatihan profesi kepariwisataan ( pemandu wisata, dll)
-          Seminar, workshop dan studi banding,
-          Pemagangan di industri pariwisata, khususnya di Bali.

  1. Pendampingan, seperti:
-          Pendampingan di dalam mengelola usaha kepariwisataan, antara lain: pengelolaan objek wisata, akomodasi wisata, wisata bahari, dll.
-          Pendampingan dalam pembangunan kelembagaan kepariwisataan, antara lain: organisasi swasta dan masyarakat (seperti Badan Promosi Pariwisata Daerah yang diamanatkan dalam UU No 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan), regulasi, dll.

  1. Publikasi dan Pomosi Wisata, seperti:
-          Pembuatan Destination Branding.
-          Pembuatan media informasi dan promosi (cetak & elektronik)
-          Penyelenggaraan pameran pariwisata dan potensi daerah,
-          Event-event budaya, dll.
BIAYA PROGRAM
Biaya untuk pelaksanaan kegiatan kerjasama yang akan dilakukan tergantung volume kegiatan, dan dapat menyesuaikan dengan kemampuan/anggaran daerah.
Sebagai ilustrasi berikut ini disajikan perkiraan biaya untuk masing-masing kelompok kegiatan.
  1. Perencanaan dan Penelitian
Survey dan pengumpulan data                                        Rp   50.000.000,-
Honor pengumpulan data                                                Rp   50.000.000,-
Analisa data                                                                     Rp   60.000.000,-
Penulisan dan kompilasi                                                  Rp   15.000.000,-
Pembuatan 50 buah buku/CD laporan                             Rp   15.000.000,-
Fee konsultan/Tenaga ahli (4 orang)                               Rp   80.000.000,-

                                                            Total                 Rp 270.000.000,-
Catatan:
-          Biaya tersebut belum termasuk biaya transport, akomodasi & konsumsi 4 orang tenaga ahli    
        dari Bali selama 2-3 bulan.
-          Biaya tersebut belum termasuk biaya operasional tidak terduga 10%.
-          Waktu pengerjaan kurang lebih 4 bulan.

  1. Pendidikan dan Latihan
Survey pendahuluan                                                       Rp    5.000.000,-
Persiapan latihan dan sarana                                          Rp    5.000.000,-
Seminar kits dan sertifikat                                             Rp    5.000.000,-
Honor trainer/nara sumber dan Panitia (10 orang)         Rp  20.000.000,-

                                                            Total                 Rp  35.000.000,-

Catatan:
-          Belum termasuk biaya akomodasi dan konsumsi para peserta pelatihan (tergantung tempat & jumlah peserta)
-          Belum termasuk biaya transport & akomodasi Nara sumber/Trainer (tergantung tempat penyelenggaraan)
-          Belum termasuk biaya operasional tidak terduga 10%.
-          Waktu pelatihan 5 hari (di kelas 2 hari, praktek/kunjungan lapangan 3 hari).

  1. Pendampingan
Biaya pendampingan berdasarkan standar honor Tenaga Ahli.
Juga tergantung lama kontrak dan jumlah tenaga yang dibutuhkan.

  1. Publikasi dan Promosi
-          Pembuatan media publikasi menyesuaikan anggaran yang tersedia.
-          Untuk penyelenggaraan event pameran, fee penyelenggara/organizer adalah 15% dari total anggaran/biaya penyelenggaraan.



1 comment:

Unknown said...

Ada no WA utk contact?